today05/10/2023
Jakarta, 2 Oktober 2023 – Kegiatan Seni Budaya Betawi Goes to International School 2023 kembali dilaksanakan di sekolah keempat. Bertepatan dengan momentum Hari Batik Nasional, kali ini Yayasan Benyamin Suaeb yang didukung oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta berkesempatan memperkenalkan salah satu dari beragamnya kesenian dan kebudayaan Indonesia, yaitu Seni Budaya Betawi kepada murid-murid Life School Jakarta atau Lycée Français de Jakarta.
Walaupun namanya Sekolah Prancis, para murid tidak hanya berasal dari negara Prancis saja, melainkan hampir dari 30 negara yang berbeda. Terlihat saat tempat berlangsungnya acara utama dipenuhi oleh para murid mulai dari tingkat dasar, hingga SMA.
Sama seperti kegiatan Seni Budaya Betawi Goes to International School 2023 di sekolah sekolah sebelumnya, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Seni Budaya Betawi melalui pengalaman mencoba langsung seperti apa Seni Budaya Betawi tersebut. Para murid dilibatkan untuk langsung mempraktikkan Tari Betawi (Tari Sirih Kuning), Gambang Kromong, dan Pencak Silat Betawi/Maen Pukulan dengan durasi 120 menit.
Kegiatan ini pun disambut dengan antusias yang meriah, baik dari guru dan murid Life School Jakarta. Salah satu perwakilan sekolah, yakni Mr. Gabriel mengatakan, acara ini merupakan ajang untuk mengenal identitas Indonesia, khususnya Jakarta. “Karena sekolah dan tinggal di Jakarta, akan lebih baik jika semua anak di sekolah bisa menghormati dan menyukai budaya Betawi/Jakarta”, ujar pria yang sangat mencintai wayang dan kebudayaan Indonesia.
Beberapa tantangan yang dihadapi seperti bahasa dan daya tangkap anak-anak, tidak menjadi penghalang bagi para pelatih dari sanggar untuk terus memberikan pengetahuan Seni Budaya Betawi. “Tantangannya tergantung tangkapan mereka, ada yang berbakat dalam seni, ada yang tidak. Sehingga harus sabar dalam mentransfer ilmu kita.” ujar Firman, Pelatih Gambang Kromong Sanggar Puja Betawi. Begitupun dengan Tiara dan Mega dari Sanggar Kinang Putra juga memberikan kesan saat mengajar Tari Betawi, “Tantangannya di bahasa, tapi tidak menghalangi kita untuk terus mengajar”.
Meskipun demikian, para murid merasa sangat senang bisa belajar budaya Betawi. “I’ve never done this dance before, it’s quite unique for me”, ujar Max, salah satu murid yang menjadi peserta Tari Betawi. Sementara itu, menurut peserta lainnya, Kyle, Tari Betawi adalah tari tradisional dan dirinya sangat menyukainya.
Sementara itu, program memperkenalkan Seni Budaya Betawi di sekolah-sekolah international ini bukan hanya sekadar untuk melestarikan saja, melainkan lebih dari itu. “Memperkenalkan Gambang Kromong, Tari betawi, dan Pencak Silat Betawi adalah pilihan strategis pengenalan awal agar lebih mudah dipahami oleh para murid sekolah international karena unsur musik dan unsur gerak jauh lebih universal. Lalu diharapkan dengan adanya kegiatan ini, bisa menjadi perkenalan awal bagi masyarakat internasional melalui sekolah internasional, dan juga meningkatkan awareness ‘oh Seni Budaya Betawi tuh seperti ini’. Sehingga ketika sudah aware, murid bisa tertarik untuk berlatih lebih lanjut di sanggar, atau bahkan sekolah akan menyelenggarakan sanggarnya sendiri.” ungkap Hony Irawan, Perwakilan Creative Program Yayasan Benyamin Suaeb disela-sela cairnya suasana proses belajar mengajar.
Kegiatan juga dihadiri oleh Kepala Seksi Pembinaan Kebudayaan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan, Afrah. Beliau mengatakan bahwa Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta sangat mendukung kegiatan seperti ini. “Kami bangga, karena kegiatan di sekolah ini sudah diadakan yang keempat kalinya, dan nanti insyaAllah akan diadakan untuk yang kelima kalinya”. Beliau juga menambahkan bahwa Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan bersama Yayasan Benyamin Suaeb siap untuk melakukan kegiatan promosi Seni Budaya Betawi secara berkelanjutan.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Mr. Gabriel selaku Music Teacher Life School Jakarta, “Semoga bisa lebih kenalan dengan Seni Budaya Betawi. Masih ada wayang betawi dan pantun yang belum pernah kita coba. Mungkin pantun tersebut bisa diterjemahkan ke Bahasa Prancis, jadi Pantun Prancis, kenapa tidak.”
Kegiatan ditutup dengan penampilan meriah oleh para sanggar betawi dan penampilan murid murid Life School jakarta, serta iringan musik Gambang Kromong memainkan lagu Ondel Ondel menjadi pengalaman yang sangat berkesan. Para murid tertawa gembira dan memberikan tepuk tangan apresiasi melihat kelihaian teman-temannya mempertujukkan Seni Budaya Betawi.
Dengan berakhirnya kegiatan di sekolah keempat ini, tersisa satu sekolah terakhir sebagai penutup Kegiatan Seni Budaya Betawi Goes to School 2023, yaitu Jakarta Indonesia Korean School (JIKS). Sampai jumpa di keseruan berikutnya!
Penulis: Tantri Anjariasari
Editor: Nindia Alfi Saleha
***
Tentang Yayasan Benyamin Suaeb
Yayasan Benyamin Suaeb (YBS) melanjutkan semangat dan pemikiran Alm.Benyamin Suaeb, seorang maestro asal Betawi yang melahirkan segudang karya yang menginspirasi kita sampai hari ini. Atas dukungan berbagai pihak termasuk seniman, budayawan, pemerhati, dan pelaku Seni Budaya Betawi serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Yayasan Benyamin Suaeb berdiri 13 November 2008, setelah melewati proses interaksi dengan berbagai komponen yang bergerak dalam upaya pelestarian Seni Budaya Betawi, sejak tahun 2015 YBS mulai memfokuskan diri bergerak dalam bidang promosi, pemasaran, dan edukasi Seni Budaya Betawi.
Media Sosial
Email : [email protected]
Facebook : Yayasan Benyamin Suaeb
Instagram : @yayasanbenyaminsuaeb
Untuk kebutuhan media
Nindia Alfi Saleha-085778781795; [email protected]
Written by: Nindi Alfi Saleha
benyamin Seni Budaya Betawi Yayasan Benyamin Suaeb
Post comments (0)