Beberapa persiapan di antaranya seperti persiapan penerapan protokol kesehatan di dalam ruangan bioskop, film- film yang ditayangkan, hingga pemenuhan regulasi untuk pengawasan seperti penyediaan medium barcode untuk aplikasi PeduliLindungi.
Banyak sekali persiapannya. Mulai dari kita sendiri, film, ruangan, maupun persiapan yang harus dilengkapi yang diwajibkan pemerintah. Termasuk juga PeduliLindungi. Itu kan persyaratannya harus ada QR code, dan sebagainya. Semuanya itu dikerjakan atas nama asosiasi dan bukan perbioskop,” kata Djonny saat dihubungi, Rabu.
Baca juga: Dua obat rindu penikmat film yang kangen bioskop
Persiapan itu dilakukan beberapa pekan sebelum pembukaan bioskop karena agar memastikan seluruh elemen pendukung bisa berjalan dengan baik dan mengikuti ketentuan yang disiapkan oleh Pemerintah Pusat.
GPBSI pun sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memastikan persiapan industri film khususnya bioskop bisa kembali berjalan dengan baik di tengah semakin menurunnya level Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa kawasan di Indonesia setiap periodenya.
Menurut Djonny, tidak hanya dari Kemendagri ada juga ahli dari Kementerian lainnya untuk memastikan pemberlakuan sistem dengan PeduliLindungi bisa berjalan maksimal di bioksop.
Sejauh ini beberapa protokol kesehatan yang disiapkan untuk bisa bioskop dibuka kembali di antaranya kapasitas ruangan hanya diperbolehkan menampung penonton sebanyak 50 persen, ,kegiatan makan dan minum kudapan belum diperkenankan, dan tentunya akan disiapkan jarak antarpenonton sehingga sesuai dengan penerapan protokol penjagaan jarak.
Pengunjung yang datang ke bioskop juga wajib membuktikan dirinya sudah divaksin, oleh karena itu pengunjung harus memiliki aplikasi PeduliLindungi di gawainya untuk menunjukan bukti itu dan dari aplikasi itu riwayat mobilisasi pengunjung telah terdaftar secara digital di aplikasi itu.
Meski demikian, Djonny mengatakan keputusan dibukanya bioskop di 14 September 2021 masih dalam tahapan pembahasan di tingkat kementerian.
Ia berharap pembukaan bioskop bisa mulai dibuka dari Ibu Kota Jakarta sehingga perlahan bioskop- bioskop di daerah bisa ikut kembali membuka layanannya.
“Belum ada kepastian (buka tanggal 14 September), tapi kalau dilihat persentasenya ya 75 persen lah. Ada harapan,” ujarnya.
Baca juga: GPBSI: Aturan kapasitas maksimal bioskop 25 persen sangat memberatkan
Baca juga: GPBSI tak permasalahkan penundaan pembukaan bioskop di Ibu Kota
Baca juga: Pengusaha bioskop dukung penundaan pembukaan bioskop
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/2380570/persiapan-gpbsi-sambut-rencana-pembukaan-bioskop-14-september-2021
Written by: Bens Radio
Post comments (0)