play_arrow

keyboard_arrow_right

Listeners:

Top listeners:

skip_previous skip_next
00:00 00:00
chevron_left
  • cover play_arrow

    Bens Radio 106.2 FM Jakarta

Jakarta

Asal Usul Ondel-Ondel: Simbol Budaya Betawi yang Menjadi Ikon Jakarta

today08/05/2025

Background

Bensradio.com – Jakarta – Jika menyebut budaya Betawi, ondel-ondel adalah ikon yang langsung terlintas di benak banyak orang. Boneka raksasa ini bukan hanya hiasan dalam parade atau festival, tetapi menyimpan makna sejarah dan spiritual yang dalam. Bahkan kini, ondel-ondel mulai dikenal luas hingga mancanegara sebagai simbol khas Jakarta dan warisan budaya Indonesia.

Apa Itu Ondel-Ondel?

Asal Usul Ondel-Ondel Simbol Budaya Betawi yang Menjadi Ikon Jakarta
Asal Usul Ondel-Ondel Simbol Budaya Betawi yang Menjadi Ikon Jakarta

Ondel-ondel adalah boneka besar setinggi sekitar 2,5 meter, terbuat dari anyaman bambu yang dibentuk seperti manusia, lengkap dengan pakaian khas Betawi. Boneka ini biasa ditampilkan berpasangan: satu berwajah merah melambangkan laki-laki, dan satu lagi berwajah putih mewakili perempuan.

Sejarah dan Asal Usul Ondel-Ondel

Awalnya, ondel-ondel bukanlah sekadar hiburan. Dalam kepercayaan masyarakat Betawi tempo dulu, ondel-ondel berfungsi sebagai penolak bala atau makhluk halus. Ondel-ondel diarak keliling kampung untuk membersihkan wilayah dari roh jahat atau energi negatif.

Baca Juga Abang None :  Lebaran Betawi 2025 di Monumen Nasional (Monas) digelar selama dua hari yakni 26-27 April 2025

Nama “ondel-ondel” sendiri tidak memiliki arti pasti, tetapi dipercayai sebagai bentuk pengulangan kata yang menggambarkan gerak-gerik boneka besar yang berjalan bergoyang.

Seiring waktu, fungsi spiritual ondel-ondel mulai bergeser menjadi bagian dari seni pertunjukan tradisional. Kini, ondel-ondel hadir meramaikan acara seperti pernikahan adat Betawi, festival budaya, hingga perayaan HUT Jakarta.

Simbol Identitas Budaya Betawi

Bagi masyarakat Betawi, ondel-ondel adalah simbol identitas dan kebanggaan budaya. Warna merah dan putih pada wajahnya bukan sekadar estetika, tetapi mencerminkan dualitas hidup, laki-laki dan perempuan, terang dan gelap. Keduanya berjalan berdampingan sebagai lambang keseimbangan.

Pakaian ondel-ondel juga tidak sembarangan. Biasanya dikenakan baju adat Betawi, lengkap dengan sarung atau kebaya, tergantung pada peran dan bentuk acara.

Ondel-Ondel dalam Era Modern

Dengan perkembangan zaman, ondel-ondel mulai tampil dalam berbagai platform kreatif. Mulai dari seni lukis, mural, pertunjukan teater, hingga dijadikan ikon wisata kota Jakarta. Bahkan, figur ondel-ondel dijadikan souvenir khas Jakarta yang dijual untuk wisatawan mancanegara.

Baca Juga Abang None :  Sheryl Sheinafia tampilkan sisi lain di "house or home"

Sayangnya, tidak sedikit yang menyayangkan penggunaan ondel-ondel secara komersial tanpa menjaga nilai budayanya. Oleh karena itu, pelestarian budaya melalui pendidikan dan media, termasuk siaran radio seperti Bens Radio, menjadi sangat penting.

Peran Media dan Komunitas Budaya

Melalui media seperti Bens Radio, keberadaan ondel-ondel sebagai warisan budaya terus disuarakan. Bens Radio secara aktif mendukung pelestarian budaya Betawi melalui program siaran, podcast, hingga kolaborasi dengan komunitas lokal.

Baca Juga Abang None :  Betawi Punye Gaye: Lebih dari Sekadar Bling-Bling dan Ceplas-Ceplos

Banyak komunitas Betawi kini mulai menggagas festival ondel-ondel, lomba menggambar, hingga pelatihan membuat miniatur ondel-ondel, demi menjaga warisan budaya ini tetap hidup dan dicintai generasi muda.

Kesimpulan

Ondel-ondel bukan hanya boneka besar yang menghiasi jalanan Jakarta, tapi adalah warisan budaya leluhur yang merepresentasikan nilai spiritual, sosial, dan identitas masyarakat Betawi. Dengan terus dilestarikan dan diperkenalkan ke dunia, ondel-ondel menjadi bukti bahwa budaya lokal bisa menjadi ikon global.

Written by: Denny Zay

Post comments (0)

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *