Perokok berisiko menderita penyakit COVID-19 lebih parah

today30/05/2021

Background
Rokok

Rokok

Jakarta (ANTARA) – Perokok memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terkena penyakit COVID-19 yang parah dibandingkan non perokok berdasarkan kajian penelitian dari Organisasi Kesehatan Dunia pada 29 April 2020, kata spesialis penyakit dalam dr. Pandang Tedi Adriyanto, M.Sc, Sp.PD, FINASIM dari Universitas Gadjah Mada.

“Merokok diketahui menjadi faktor risiko berbagai infeksi saluran pernapasan dan meningkatkan tingkat keparahan penyakit saluran pernapasan,” kata dr. Pandang kepada ANTARA, Minggu.

Tak hanya memperparah kondisi ketika terkena COVID-19, merokok memberikan dampak negatif terhadap kesehatan tubuh pada umumnya.

Dia menjelaskan, saat merokok organ yang pertama terkontaminasi asap rokok dalam tubuh adalah saluran pernapasan dan paru-paru. Asap rokok dengan senyawa aktif, senyawa tar, dan nikotin akan mengalami reaksi yang bermula dari masuknya asap rokok dalam alveolus paru-paru dan memberikan pengaruh negatif pada organ itu.

Baca juga: Dokter paru: Perokok berisiko terkena COVID-19 dua kali lebih besar

“Beberapa penyakit yang diakibatkan oleh kegiatan merokok di antaranya adalah 90 persen penyakit kanker paru-paru pada pria dan 70 persen pada wanita,” ujar dokter spesialis penyakit dalam di Primaya Hospital Sukabumi itu.

Rokok juga menyebabkan 56-80 persen penyakit saluran pernapasan (brokhitis kronis dan pneumonia), 22 persen penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah lainnya serta 50 persen impotensi pada pria.

Pada perempuan, rokok bisa menyebabkan infertilitas baik untuk perokok aktif maupun pasif. Rokok juga bisa mengakibatkan abortus spontan atau keguguran, bayi lahir dengan berat rendah, bayi lahir mati serta komplikasi melahirkan lainnya.

Rokok juga berakibat meningkatkan infeksi saluran pernafasan, penyakit telinga tengah, asma atau sudden infant death syndrome (SIDS) pada bayi dan anak-anak.

Baca Juga Abang None :  Membentuk generasi tangguh masa depan mulai dari MPASI

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyatakan bahwa terdapat peningkatan prevalensi merokok penduduk umur 10 tahun dari 28,8 persen pada tahun 2013 menjadi 29,3 persen pada tahun 2018.

Prevalensi merokok pada anak dan remaja, populasi usia 10-18 tahun juga naik dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen.

Baca juga: Kak Seto: Indonesia darurat perokok anak

Baca juga: Iklan rokok pengaruhi peningkatan perokok anak di Indonesia

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/2183222/perokok-berisiko-menderita-penyakit-covid-19-lebih-parah

Written by: admin


Previous post

Screen Shot 2021 05 30 at 15.48.33

Produser bocorkan kostum Dwayne Johnson dalam “Black Adam”

Aku pernah melihatnya dengan kostum lengkap dan biarkan aku memberitahumu - itu bagus!Jakarta (ANTARA) - Produser Dany Garcia menyebutkan bocoran baru untuk kostum yang dikenakan Dwayne Johnson dalam “Black Adam”.Selain berwarna kuning dan hitam seperti yang terlihat di dalam trailer konsep pada DC FanDome 2020 yang dihelat virtual, Garcia membocorkan Black Adam yang diperankan oleh aktor berbadan besar itu tidak akan disertai dengan “padding” atau bantalan pada kostumnya.Melansir Comic Book, […]

today30/05/2021

Post comments (0)

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

0%
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x