Disutradarai oleh David Chuang dan Kuan-Chung Chen, serial televisi ini menyoroti berbagai kisah kasus pembunuhan di kota pesisir bernama Donglin. Para polisi mencoba untuk menyelidiki kasus tersebut namun tak kunjung membuahkan hasil dan kasus berputar menjadi semakin rumit.
Vic Chou akan memerankan karakter yang cukup kompleks bernama Lian-Yan-Dong yang memiliki tiga identitas sekaligus, yaitu seorang pengacara, ahli analisis kejahatan, dan seorang tahanan.
“Karakter Lian-Yan-Dong adalah seorang yang pendiam dan dingin merupakan seorang kriminal profiler yang terjerat sebuah insiden kekerasan,” kata aktor yang dikenal melalui debutnya di serial “Meteor Garden” (2001) itu saat konferensi pers virtual pada Rabu.
“Saya merasa penuh dengan pertanyaan terhadap peran ini. Karakter Lian-Yan-Dong sangat misterius, kadang-kadang terlihat seperti membantu polisi tapi kadang-kadang terlihat seperti mencelakai orang lain,” tambahnya.
Baca juga: “The Meg” rebut puncak box office geser “Mission: Impossible – Fallout”
Bersama dengan Ren Fei (diperankan Berant Zhu) dan Kapten Tan (diperankan Christopher Lee), Lian-Yan-Dong turut mengungkap dalang di balik kasus pembunuhan yang penuh dengan teka-teki. Selain itu, ada pula Sandrine Pinna yang berperan sebagai wakil kepala polisi.
Sandrine Pinna berpendapat bahwa penampilan Vic Chou dalam drama “Danger Zone” bertolak belakang dengan ekspektasi yang ia bayangkan. Ia membayangkan Vic Chou sebagai seorang yang lembut namun untuk peran kali ini Vic tampak dingin tetapi juga pintar.
“Karakter saya dan Vic sama-sama ingin menguak misteri. Lian-Yan-Dong adalah seorang yang pintar dan sangat membantu kerja kepolisian. Tapi kami tidak boleh 100 persen percaya dengan perkataannya,” terang Sandrine.
“Lian-Yan-Dong dan Kapten Tang juga memiliki sedikit konflik. Karakter saya sendiri juga berkonflik dengan dia. Jadi, siapa kawan dan siapa lawan itu susah ditebak. Semua karakter rasanya patut dicurigai sebagai musuh,” lanjutnya.
Sandrine mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati perannya. Pada serial sebelumnya, dirinya Sandrine kerap berperan sebagai sosok yang emosional tetapi kali ini karakter yang ia perankan cukup dingin.
Selain itu, demi serial original iQiyi, ia rela memotong rambutnya menjadi pendek. Karena berperan sebagai seorang polisi, Sandrine dituntut berpenampilan bersih, rapi, dan rambutnya tidak boleh tampak bergelombang.
Sebaliknya pada sisi lain, Christopher Lee yang semula dikenal dengan gaya rambut pendek, kini dalam “Danger Zone” harus tampil dengan rambut gondrong, cukup berantakan, dan sering berkata kasar.
“Banyak yang bilang kepada saya, Anda memang sebenarnya seperti itu. Ya, kadang-kadang di dunia nyata kita tidak bisa berkata kasar begitu saja, namun di serial ini saya bisa mengeluarkan banyak makian dan berkata kasar,” gurau Lee.
Lee juga mengatakan dirinya merasa senang dan bersemangat selama proses syuting, didukung oleh kerja sama dan kebersamaan dalam tim sejak awal hingga akhir syuting.
“Menurut saya, dari proses syuting sampai sekarang, ini merupakan terobosan besar bagi saya dan kami. Saya dan sutradara David Chuang juga harus bisa membagi beban pekerjaan, apalagi serial ini akan diputar di lebih 100 negara,” kata sutradara Kuan-Chung Chen.
Sementara itu, sutradara utama David Chuang merasa yakin bahwa “Danger Zone” akan menjadi serial TV yang memukau penonton. “Intinya, Anda harus menonton,” pungkasnya.
Baca juga: Estelle Chen bicara soal perannya di drama “In Love With Your Dimples”
Baca juga: Cerita L “Infinite” terlibat dalam serial “Royal Secret Agent”
Baca juga: “Palace of Devotion”, drama comeback Vic Zhou yang usung kisah cinta
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/2364422/para-pemeran-ungkap-keseruan-syuting-serial-danger-zone
Written by: Bens Radio
Post comments (0)