Legenda Persija Perjalanan Dari Pemain hingga Jadi Pemilik SSB

Perjalanan Legenda persija Dari Pemain hingga Jadi Pemilik SSB

Berbicara sepakbola Indonesia khususnya Jakarta, tidak jauh dengan dengan tim sepakbola yang melekat dengan warna oranye nya, Persija.  Persija singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta, adalah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga di Liga 1. Persija merupakan salah satu klub sepakbola paling sukses di sejarah sepakbola Indonesia dengan torehan 2 kali juara liga domestik dan 9 kali juara turnamen perserikatan hingga sejauh ini. Persija didirikan pada 28 November 1928, tepat sebulan setelah Sumpah Pemuda.

Tepat pada 1 Januari 2022, Bang Jaks Program bens radio yang mengudara tiap Hari Sabtu 16.00-20.00 WIB yang digawangin ame Richard Ahmad dan Bobby Setengah Mateng kedatangan tamu special yaitu legenda persija, Bang Nur Alim alias Bang Jabrik dan bang Wasiatul Akmal.

Pada kesempatan kali ini bang Jabrik membahas tentang keseharian beliau yang tidak jauh dari lingkup sepakbola, namun selain di lingkungan sepakbola bang jabrik juga memiliki profesi sebagai pembuat perizinan IMB, singkatnya Bang Jabrik ini mencoba keluar dari zona nyaman nya yang hanya di lingkup sepakbola saja, Bang Akmal juga merintis SSB yang bermarkas di lapangan ahmad yani, kebayoran lama yang sudah berjalan selama enam tahun.

Bang Jabrik legenda persija sudah mengikuti 4x piala AFF dimulai dari tahun 2000 dan terakhir pada 2004, beliau sebetulnya tidak ingin menjadi pelatih tetapi bang Jabrik ingin menjadi Manager, bukan karena tidak mau berbagi ilmu tapi bang Jabrik tidak ingin melatih karena beliau merasa belum waktunya untuk melatih. Selain itu juga bang Jabrik Memiliki SSB (Sekolah Sepak Bola) dengan nama jacksoccer yang berletak di Bekasi, awalnya dari membantu teman dari persija glory untuk mengelola SSB.

Legenda persija Bang Jabrik dan bang Akmal menanggapi piala AFF yang tidak ada pemain yang berasal Persija dengan respon yang bijak meskipun ada sedikit rasa kecewa, menurutnya setiap pelatih memiliki karakter dan gameplan nya masing masing dan tidak menyalahkan siapapun pada peristiwa ini.