Dokter spesialis penyakit dalam Tunggul D Situmorang, yang juga menjabat President of Indonesian Society of Hypertension (InaSH) mengatakan reaksi terhadap vaksin COVID-19 bervariasi, ada yang tidak menunjukkan reaksi ada juga yang mengalami reaksi seperti mengantuk atau pegal.
“Oleh karena itu, ada observasi 30 menit setelah divaksin,” kata Tunggul kepada pewarta, Jumat.
Baca juga: Pasien hipertensi terinfeksi COVID-19 dianjurkan tetap konsumsi obat
Baca juga: Atlet Indonesia ajak masyarakat tidak takut divaksin COVID-19
Gejala yang muncul setelah vaksin COVID-19 dapat meliputi nyeri bekas suntikan, bengkak dan kemerahan di bekas suntikan, sakit kepala atau demam. Kondisi itu bisa diamati dalam kurun 30 menit setelah individu mendapatkan suntikan vaksin.
Pasien tidak akan mendapat vaksinasi bila memang sensitif terhadap komponen yang ada dalam vaksin, sehingga akan menimbulkan reaksi bila tetap disuntikkan. Oleh karenanya, penerima vaksin harus melewati beberapa tahapan untuk memastikan dirinya dalam kondisi sehat untuk mendapat suntikan vaksin.
Pasien akan diukur tekanan darah, lalu ditanyai petugas untuk mengetahui apakah ada gejala akut seperti pernah mengalami nyeri dada atau sakit kepala hebat.
Mengidap hipertensi bukan alasan untuk khawatir mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19 asalkan pasien rutin mengonsumsi obat sehingga darah tingginya terkontrol serta tidak ada gejala-gejala yang mengindikasikan hal akut.
Kekhawatiran ini muncul juga akibat belum banyaknya data mengenai efek vaksin terhadap pasien hipertensi.
Namun, melihat pengidap hipertensi di luar negeri yang sudah menerima vaksin di luar Indonesia dapat disimpulkan tidak ada halangan mendapat vaksinasi, terutama bila penyakit ini terkontrol dengan obat-obatan.
Baca juga: Korea Selatan mulai program vaksinasi COVID di 200-an rumah jompo
Baca juga: 40 cabang olahraga terima vaksin COVID-19 tahap pertama
Baca juga: Kominfo teken kontrak infrastruktur, rilis prangko seri vaksin
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/2018370/komorbid-tak-sebabkan-reaksi-alergi-seusai-divaksin-covid-19
Written by: Bens Radio
Post comments (0)