“Ketika COVID-19 melanda, banyak Gen X dan Milenial mencari aktivitas dan kami menemukan banyak yang mulai bermain Pokemon lagi karena mereka tumbuh dengan permainan itu,” kata Joe Maddalena, wakil presiden eksekutif di Heritage Auctions yang berbasis di Texas seperti dikutip dari Reuters.
Baca juga: Cara main Pokemon GO agar bisa dimanfaatkan untuk olahraga
Dia mengatakan kotak-kotak kartu Pokemon edisi pertama di AS tahun 1999 dijual sekitar 400.000 dolar AS pada pelelangan bulan lalu. Sementara satu kartu dalam kondisi sempurna dengan gambar Charizard, monster api bersayap, terjual 300.000 dolar AS pada Januari, di mana harganya pada akhir 2019 untuk kartu Charizard sekitar 16.000 dolar AS.
Setelah dimasukkan ke dalam saku atau kotak mainan, kartu Pokemon jadi sangat dicari sampai ada antrean panjang di luar toko ketika produk baru dirilis.
“Gila banget, karena saya tahu berapa tahun lalu kau bisa mudah menemukan kartu Pokemon dan sekarang semuanya kembali,” kata Megan Meadows (29) yang mengantre di luar toko Next-Gen Games di Los Angeles pekan lalu.
“Buat saya pribadi, ini 100 persen nostalgia. Saya suka sekali Pokemon pada akhir 1990an, awal 2000an, dan ini adalah tentang menemukan kebahagiaan lagi di mana bahagia sedikit sulit dirasakan,” imbuh dia.
Menjelang perayaan 25 tahun Pokemon pada 27 Februari, Heritage membuat lelang pertama khusus untuk kartu Pokemon secara daring pada 25 Februari – 25 Maret. Selain kartu yang harganya selangit, ada juga kartu lain yang harganya lebih terjangkau.
Baca juga: Terbang naik pesawat berhias Pokemon di Jepang
Baca juga: “Among Us” catatkan setengah miliar pemain, salip “Pokemon GO”
Baca juga: Dari Godzilla ke Pokemon, menyelami budaya karakter Jepang
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/2014845/harga-kartu-pokemon-meroket-gara-gara-pandemi
Written by: Bens Radio
Post comments (0)