Program Beli Kreatif Danau Toba yang berlangsung selama tiga bulan diluncurkan Kemenparekraf sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada 2021, dengan tujuan mendorong UMKM di salah satu Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Provinsi Sumatra Utara agar dapat bangkit di masa pandemi. Program ini diikuti oleh 200 pelaku kreatif subsektor kuliner, kriya, dan fashion dari wilayah kabupaten/kota di seputar Danau Toba dan Sumatera Utara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat sehingga program BKDT dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi para pelaku kreatif.
Baca juga: Menparekraf optimistis Beli Kreatif Danau Toba mampu bangkitkan UMKM
“Kami berterima kasih kepada Kementerian Keuangan (Dirjen Bea dan Cukai, Dirjen Pajak dan PKN STAN) serta BUMN (PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Pos Indonesia) yang sudah menjadi satu kesatuan dalan memberikan kontribusi terhadap kenaikan omzet para peserta hingga mencapai rata-rata lebih dari 100 persen perbulan,” ujar Menparekraf Sandiaga, dikutip dari siaran resmi, Minggu.
Sandiaga menjelaskan bahwa program Beli Kreatif Danau Toba telah memunculkan dampak yang positif yaitu meningkatnya tiga kali lipat jumlah tenaga kerja.
“Jumlah tenaga kerja setelah adanya program Beli Kreatif Danau Toba ini juga meningkat hampir 3 kali lipat pekerja sebelumnya atau mencapai 801 pekerja, jumlah tersebut belum termasuk penambahan reseller mencapai total 3220 reseller,” kata Sandiaga.
Selain itu, program Beli Kreatif Danau Toba juga telah memfasilitasi para peserta dengan promosi secara terintegrasi melalui own media dan paid media, serta fasilitas gratis ongkos kirim ke semua tujuan baik di Indonesia maupun luar negeri.
Baca juga: Presiden luncurkan kampanye beli kreatif Danau Toba
Sementara itu, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Yuana Rochma Astuti, menjelaskan dengan adanya program Beli Kreatif Danau Toba, total omzet peserta selama tiga bulan mencapai Rp22.720.967.647 dengan rata-rata omzet per bulan sebesar Rp7.573.655.882. Naik sebesar 102 persen dari omzet sebelum pendampingan program Beli Kreatif Danau Toba yaitu Rp3.755.904.060 per bulan. Program gratis ongkos kirim kolaborasi dengan PT Pos Indonesia menyumbang pencapaian omzet sebesar Rp523.642.350.
“Melalui program Beli Kreatif Danau Toba, para pelaku kreatif di wilayah Sumatera Utara berhasil melakukan perluasan pasar, baik di marketplace lokal maupun di marketplace internasional, seperti e-Bay dan Poptron,” ujar Yuana.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baperekraf Nia Niscaya, menyebut program Beli Kreatif Danau Toba tidak hanya berhasil dalam meningkatkan omzet, namun juga berhasil memberikan ilmu baru kepada pelaku kreatif, seperti ilmu pembukuan keuangan, pemasaran, branding & trust, hingga pengemasan dan fotografi produk.
“Sebagai program yang bertujuan untuk membantu para pelaku kreatif terutama di masa pandemi COVID-19. Program ini dinilai cukup berhasil dan sukses memberikan ilmu baru untuk pelaku kreatif, sehingga saya berharap program ini dapat memberikan manfaat untuk para pelaku kreatif ke depannya,” ujar Nia.
Lebih lanjut, Nia menyebut dalam waktu dekat, Kemenparekraf akan menindaklanjuti perluasan pasar program Beli Kreatif Danau Toba dengan menjual produk artisanal Sumatera Utara secara digital di Gedung Sopo Del Tower.
“Saya berharap para peserta Beli Kreatif Danau Toba terutama yang sudah melakukan penjualan via marketplace bisa ikut serta dan mendaftar untuk program ini,” ujar Nia.
Baca juga: Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui Beli Kreatif Danau Toba
Baca juga: DANA dukung pengembangan ekonomi kreatif di kawasan Danau Toba
Baca juga: Grab dan Kemenparekraf kolaborasi dukung #BeliKreatifDanauToba
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/2235038/beli-kreatif-danau-toba-tingkatkan-omzet-dan-jumlah-tenaga-kerja
Written by: Bens Radio
Post comments (0)