Bens Radio 106.2 FM Jakarta
Lagu bernuansa pop era 1970-an karya Adhi Rahman dan Gilang Pramudya ini sarat dengan komposisi yang menghadirkan tata suara klasik dan padat instrumen.
Compadres berhasil menjahit tema lagu dengan nuansa musik yang mudah untuk didengarkan sambil mengingatkan makna hidup kita sebagai manusia yang punya beragam peran di dunia.
“Ada yang namanya harum dan mencapai marwah yang tinggi setelah sebelumnya pernah mengalami kejatuhan dan kehinaan. Ada juga lakon manusia sebagai insan yang mengaku berTuhan namun sikap dan pemikirannya justru sebaliknya, lebih mengedepankan logika ketimbang perintah dari Tuhannya. Seakan-akan logikanya lebih di-Tuhankan daripada Tuhannya sendiri,” ujar Adhi dalam keterangan resminya pada Selasa.
Di tengah gempuran lirikal yang lugas, Compadres justru menghadirkan diksi-diksi Indonesia yang tidak lumrah digunakan dan multitafsir. Selain untuk pengingat para personel di Compadres, lagu ini juga menawarkan pengalaman bagi pendengar untuk menikmati lirikal yang filosofis, santun, namun punya banyak perspektif.
“Kami ingin mengoptimalkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang agung, dan penggunaan diksi yang so called tidak biasa itu sebagai upaya kami untuk menghindari penulisan lirik yang klise,” kata penulis musik dan lirik, arranger dan pemain instrumen keyboard, backing vocal serta perkusi di Compadres itu.
Perilisan lagu ini juga sebagai persiapan menuju album penuh Compadres yang rencananya diluncurkan dalam waktu dekat. Album tersebut juga dibantu oleh Indra Q untuk mengolah tata suaranya.
Album tersebut akan terdiri dari 10 lagu yang mengusung konsep musik bergaya combo/band dan juga format chamber dan symphony dengan melibatkan lini string oleh musisi-musisi yang biasa bermain di kelompok orkestra milik Erwin Gutawa.
Adapun lini woodwind antara lain digawangi oleh Harry Winanto. Bertindak sebagai orchestra conductor adalah Bowie Djati, seorang pemain dan praktisi orkestra Indonesia.
Compadres merupakan proyek musik yang ditujukan sebagai wadah untuk menuangkan idealisme bermusik para personelnya. Mereka adalah Adhi Rahman, Gilang Pramudya, Hario Nugroho, Viqi Fauzi yang melintasi berbagai genre dan subgenre.
Baca juga: Reikko ceritakan “toxic relationship” lewat “Problems”
Baca juga: Clarice kisahkan cinta pertama lewat “Seperti Pelangi”
Baca juga: Syahravi obati kerinduan fans lewat “4ver In Session”
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/2211342/rilis-mannasiya-compadres-bicara-tentang-peradaban-manusia
Written by: admin
Bensradio.com - Abang none, Masih terkait Hari Pelanggan 2024. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Pusat terus berbenah demi Kepuasan Konsumen dengan memperkenalkan pelayanan yang ada di BPJS Kesehatan, yaitu pelayanan tatap muka dan tanpa tatap muka yang bisa diakses dengan lebih mudah oleh peserta JKN. Saat Acara "Ngopi Bareng Media" […]
Rilis “Mannasiya”, Compadres bicara tentang peradaban manusia H Beno Benyamin
Rilis “Mannasiya”, Compadres bicara tentang peradaban manusia H.Beno Benyamin
Post comments (0)