Grace mengatakan bahwa masa pandemi ini membuatnya belajar mengapresiasi hal-hal yang biasanya terlihat normal.
“Waktu itu aku lagi lari pagi untuk pertama kalinya di tempat tinggalku yang baru, lalu aku melihat sebuah rangkaian bunga bougenville berwarna pink. Aku tertarik dan berhenti untuk melihat dan mengagumi keindahan rangkaian bunga itu,” kata Grace dalam keterangan resminya, Kamis.
Dari pengalamannya itu, Grace kemudian memutuskan untuk menggunakan foto berlatar musik semi ketika ia berada di Sydney, Australia tahun lalu sebagai artwork lagu “Pause”.
“Rangkaian bunga berwarna pink dalam background photo ini memvisualisaikan ceritaku ketika aku melihat bunga bougenville di masa pandemi ini,” ujar Grace.
Grace mengatakan melalui lagunya ini ia berusaha untuk mengingatkan kepada pendengarnya untuk berhenti sejenak dan bersyukur dalam segala keadaan.
“Mungkin aja dengan waktu ini, kita punya waktu lebih untuk bersama keluarga di rumah, untuk istirahat, untuk mengasah skill baru, ataupun untuk menolong orang lain dengan cara yang berbeda,” terangnya.
Grace dibantu oleh Josh Palandi dan Jonathan Mauliate sebagai produser lagu “Pause” yang membawakan suasana chill melalui production sounds nya yang lo-fi.
Grace juga akan merilis video lirik dari lagu ini yang menggambarkan kesehariannya dalam masa WFH.
Baca juga: Atsuki rilis lagu debut “Sampai Hati”
Baca juga: “It’s Okay This 2020 Concert”, pertunjukan penuh emosi dari Atlesta
Baca juga: Rupadhatu eksplorasi ragam corak bunyi di mini album “Mana”
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/1785133/grace-curahkan-pengalaman-pribadi-di-lagu-pause
Written by: Bens Radio
Post comments (0)