Bens Radio 106.2 FM Jakarta
Namun, jika kami lanjut season 2, kami berdua tidak yakin bisa bertanggung jawab menangani plotting dunia yang luas di luar Green Home
Jakarta (ANTARA) – Komik menegangkan bertema monster “Sweet Home” karya Kim Carnby dan Hwang Youngchan sukses diadaptasi menjadi drama serial yang digandrungi di platform streaming Netflix. Serial yang mulai tayang pada 18 Desember 2020 ini sempat menempati peringkat teratas tangga streaming di 11 negara berbeda pada akhir tahun lalu.
“Sweet Home” bercerita tentang Cha Hyun-soo, seorang remaja laki-laki depresi yang tinggal di sebuah gedung apartemen tua bernama “Green Home” setelah kehilangan anggota keluarganya dalam sebuah kecelakaan. Bocah pemalu itu tiba-tiba berubah menjadi monster “jinak” yang bertarung melawan monster jahat untuk menyelamatkan dunia. Dalam serial ini, manusia tidak menjadi monster gara-gara penyakit, seperti kisah zombie atau monster lainnya. Transformasi menjadi monster justru disebabkan hasrat mendalam manusia. Drama ini disutradarai oleh Lee Eung-bok yang sebelumnya dikenal lewat serial televisi laris “Descendants of the Sun” (2016), “Guardian: The Lonely and Great God” (2016) dan “Mr. Sunshine” (2018).
Baca juga: Webtoon “Sweet Home” diadaptasi jadi serial oleh sutradara “Goblin”
Bagaimana pendapat Kim Carnby dan Hwang Youngchan mengenai hasil adaptasinya? Seperti apa proses pembuatan komik “Sweet Home”? Berikut petikan wawancara bersama pembuat komik “Sweet Home” melalui surat elektronik.
Apa yang terlintas dalam benak saat tahu webtoon karya Anda akan difilmkan dan disutradarai Lee Eung-bok?
Kim Carnby: Selama karier saya sebagai penulis, kata “MAJOR” tidak pernah ada sebelumnya dalam karya saya. Saat mendengar bahwa sutradara Lee Eungbok akan menyutradarai Sweet Home, saya merasa akhirnya kata “MAJOR” datang dalam hidup saya. Saya merasa sangat beruntung.
Pendapat Anda tentang aktor pemeran karakter, terutama Song Kang sebagai Cha Hyun-soo, Lee Jinwook sebagai Pyeon Sangwook dan Lee Do-hyun sebagai Lee Eun-hyuk?
Kim Carnby: Selain aktris Go Minsi yang sebelumnya bermain di karya terdahulu saya berjudul “Melo Holic” dan aktris Lee Siyoung serta Lee Jinwook yang saya pernah lihat di karya yang lain, saya tidak begitu familiar dengan para aktor dan aktris yang menjadi casting “Sweet Home”. Mungkin karena beberapa dari aktor tersebut masih pendatang baru. Tapi, saat syuting sudah selesai dan mendekati saat di mana “Sweet Home” Netflix series akan dirilis, saya baru sadar bahwa aktor-aktor tersebut sudah menjadi rising star. Intuisi sutradara Lee Eungbok benar-benar mengagumkan. Para aktor dan aktris pun memperlihatkan akting yang sangat mengagumkan, lebih dari itu saya suka karena para karakter memiliki daya tarik masing-masing yang sangat kuat.
Baca juga: Komik “One Piece” dihentikan sementara karena “mangaka” sakit mendadak
Ada satu karakter tambahan dalam film yakni tokoh Lee Siyoung sebagai Seo Yikyung. Apa pendapat Anda tentang karakter ini?
Hwang Youngchan: Menurut saya Seo Ikyung adalah karakter tambahan yang mempesona. Saya juga penasaran seperti apa perannya di masa depan.
Ada banyak monster dalam film yang dimunculkan mulai dari moster protein, monster buta, lidah, bola mata dan lainnya. Dari mana Anda mendapatkan inspirasi monser-monster ini?
Kim Carnby: Saya menentukan konsep untuk setiap monster sesuai dengan ambisi dan peran yang dimiliki oleh monster tersebut. Tapi di antara beberapa monster yang muncul sebagai figuran, banyak dari mereka yang konsepnya tidak saya setting dengan detail dan tepat. Untuk monster-monster yang perannya sedikit, saya tidak menentukan latar belakang dan ambisi tersendiri untuk mereka.
Dari mana Anda mendapatkan inspirasi cerita sebuah dunia unik di mana manusia berubah menjadi monster yang menggambarkan hasrat terdalam?
Kim Carnby: Sebelumnya saya telah menulis banyak cerita yang ber-genre thriller tapi menulis cerita yang bertema monster merupakan sesuatu yang tidak familiar bagi saya. Jadi saya bertekad untuk mencoba menulis cerita bertema monster, dan saya sangat senang karena cerita ini responsnya sangat baik dari para pembaca.
Baca juga: Kreator sebut komik “One Piece” akan tamat pada 4-5 tahun mendatang
Apakah Anda berencana untuk melanjutkan webtoon Sweet Home ke season 2?
Kim Carnby: Dari awal saya menulis “Sweet Home”, saya memutuskan untuk memperlihatkan cerita sampai saat di mana pada karakter yang bertahan keluar dari Green Home. Karena karya ini memperlihatkan perkembangan hidup tokoh utama Cha Hyunsoo yang menjalani gaya hidup hikikomori (mengurung diri dari kehidupan sosial), saya merasa tidak ada alasan lagi untuk saya melanjutkan cerita jika tokoh tersebut berhasil keluar dari Green Home. Namun, saya juga sadar bahwa banyak para pembaca “Sweet Home” yang menantikan Season 2. Tapi, untuk saat ini saya bisa menyampaikan bahwa saya masih belum ada rencana untuk melanjutkan season 2.
Saya dan Hwang Youngchan bisa menangani skala plotting Season 1 yang terbilang cukup sempit. Namun, jika kami lanjut season 2, kami berdua tidak yakin bisa bertanggung jawab menangani plotting dunia yang luas di luar Green Home. Daripada melanjutkan season 2 sejadinya, kami pikir lebih baik jika kami selesaikan season 1 sampai sini. Mungkin bisa saja kami lanjut season 2 jika di masa depan, jumlah step kami bertambah banyak, namun untuk saat ini kami tidak bisa memberikan jawaban yang pasti.
Anda mengerjakan webtoon lain yang juga bergenre thriller, “Bastard”, apakah ada memang tertarik pada genre ini? Apakah berkeinginan agar webtoon ini difilmkan juga? Apa alasan Anda terjun dalam genre thriller?
Kim Carnby: Sebagai penulis, saya merasa perlu adanya pengaruh kuat yang membedakan karya saya dengan karya lain agar bisa unggul dan bersaing. Mungkin saat ini banyak sekali webtoon yang ber-genre thriller, tapi saat saya masih pemula dulu genre ini masih termasuk genre yang jarang.
Baca juga: Batman dan Scooby-Doo pecahkan misteri bersama di komik spesial
Saya pikir thriller adalah genre yang memungkinkan saya untuk mem-back up kekurangan saya di bidang gambar dengan penceritaan yang kuat. Jadi, sebenarnya saya tidak memulai genre thriller karena saya suka, tapi lebih karena saya ingin bisa unggul dan bersaing. Tapi, setelah saya mulai, semuanya terasa menarik dan hasilnya sangat memuaskan sehingga karya-karya utama saya genre-nya thriller.
Selama ini dari mana inspirasi Anda menulis cerita, menggambarnya sehingga tampak nyata lalu kesulitan saat membuatnya?
Kim Carnby: Saya bukan tipe penulis yang menentukan karakter terlebih dahulu kemudian menyusun cerita berdasarkan sifat dari karakter tersebut. Saya lebih ke tipe penulis yang menentukan alur cerita terlebih dahulu dan kemudian menambahkan karakter agar bisa lebur dalam alur cerita tersebut. Saya merancang karakter sedemikian rupa untuk bisa menyampaikan cerita yang ingin saya sampaikan, dan di situ karakter tersebut menerima posisinya dalam cerita. Tapi, ada saat di mana karakter tersebut tiba-tiba mulai menguasai alur cerita dan muncul kesan seakan-akan dia bergerak dengan sendirinya. Menurut saya, itulah saat di mana karakter tersebut menjadi karakter yang berhasil.
Seperti apa rutinitas Anda sebagai seorang webtonist, apa harus ada waktu khusus saat Anda membuat cerita atau webtoon?
Hwang Youngchan: Biasanya saya kerja 6 hari seminggu. Jika banyak yang harus saya kerjakan, biasanya saya kerja penuh seminggu, hehe. Saya berada di depan komputer sejak bangun pagi sampai tidur di malam hari. Saya bukan tipe orang bekerja dengan efisien, jadi saya mengalami banyak kesulitan, lebih sulit jika tidak ada orang-orang di sekitar saya yang membantu saya. Sebelum pandemi pun saya jarang keluar rumah, tapi seperti yang dialami oleh banyak orang saat ini, saya juga merasa sesak di rumah terus. Saya hanya bisa berharap dan menunggu semuanya segera membaik.
Baca juga: Penulis “manga” ditangkap polisi, komik “Act-Age” resmi dihentikan
Adakah tips bagi para pemula untuk mengerjakan cerita ber-genre thriller?
Kim Carnby: Hal yang paling penting saat memulai webtoon bukanlah kemampuan, tapi keberanian. Walaupun kamu merasa kamu memiliki banyak kekurangan, mulailah dengan penuh rasa percaya diri. Semangat!
Hwang Youngchan: Jangan takut akan kegagalan, yang penting mulailah gambar apa yang ada di bayanganmu.
Karakter favorit di “Sweet Home”?
Kim Carnby: Secara rasional saya suka Lee Eunhyuk, secara emosional saya suka Cha Hyunsoo.
Hwang Youngchan: Saya suka Lee Eunyoo dan Pyeon Sangwook, karena mereka mudah digambar.
Baca juga: Komik “Attack on Titan” akan segera tamat?
Adegan di webtoon yang paling sulit dibuat?
Hwang Youngchan: Adegan aksi yang intensif dan adegan di mana karakter meluapkan emosinya.
Bila Anda jadi monster di Sweet Home, akan seperti apa bentuk dan keinginannya?
Kim Carnby: Saya akan jadi monster “Aku keren!” hehe. Saya hanya bercanda, mungkin saya akan menjadi moster yang senang tinggal di kamar saya. Sepertinya saya tidak akan keluar dari kamar.
Hwang Youngchan: Monster yang senantiasa mendambakan kesehatan, seperti Monster Otot!
Pesan untuk para penggemar “Sweet Home” di Indonesia?
Kim Carnby: Terima kasih sudah menikmati karya kami. Mohon bantuannya lagi di masa depan. Semoga sehat selalu!
Hwang Youngchan: Semoga bahagia selalu dan semangat mengalahkan COVID-19!
Baca juga: Adaptasi webtoon “True Beauty” dan “Sweet Home” tayang bulan ini
Baca juga: Enam komik karya anak bangsa di Line Webtoon untuk dibaca selama puasa
Baca juga: Rayakan Kosasih Day 2020, komik “Sri Asih” tayang di Line Webtoon
Oleh Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/1976250/bincang-bincang-bersama-pembuat-komik-monster-sweet-home
Written by: admin
Bincang-bincang bersama pembuat komik monster “Sweet Home” H Beno Benyamin
Bincang-bincang bersama pembuat komik monster “Sweet Home” H.Beno Benyamin
Post comments (0)