
Bensradio Jakarta – Nama Benyamin Sueb tidak bisa dipisahkan dari sejarah dan perkembangan budaya Betawi. Lahir pada 5 Maret 1939 di Kemayoran, Jakarta, Benyamin adalah seniman serba bisa yang sukses mewarnai dunia musik, film, hingga komedi Indonesia. Tak hanya dikenal karena suara khas dan gaya jenakanya, Benyamin juga dianggap sebagai tokoh yang berhasil mengangkat kebudayaan Betawi ke panggung nasional.
Benyamin Sueb kecil lahir dari keluarga sederhana. Ia mulai menyukai musik sejak muda dan belajar secara otodidak berbagai alat musik seperti gitar, harmonika, hingga trompet. Sebelum terjun ke dunia hiburan, Benyamin sempat bekerja sebagai sopir angkot dan buruh, namun kecintaannya terhadap seni membawanya ke panggung yang lebih luas.
Karier musiknya mulai bersinar ketika ia tergabung dalam grup band Melodi Ria dan kemudian membentuk Benyamin Group. Lewat musik, ia mengekspresikan kehidupan rakyat kecil Jakarta dengan gaya khas Betawi yang kental.
Benyamin dikenal sebagai pelopor musik Betawi modern, dengan memadukan unsur tradisional seperti gambang kromong dan tanjidor dengan jazz, pop, dan dangdut. Lagu-lagunya seperti “Nonton Bioskop,” “Biang Kerok,” “Hujan Gerimis,” dan “Kompor Meleduk” bukan hanya menghibur, tapi juga menyentil realitas sosial dengan gaya komedi yang cerdas.

Lagu-lagu Benyamin selalu membawa pesan yang ringan namun bermakna, dan masih sering diputar hingga saat ini, termasuk di berbagai program budaya Betawi di Bens Radio.
Selain sebagai penyanyi, Benyamin juga sukses di dunia perfilman. Ia membintangi lebih dari 50 film, sebagian besar bergenre komedi. Beberapa film terkenalnya antara lain:
Intan Berduri (1972) – yang memenangkan Piala Citra
Si Doel Anak Betawi (1973)
Benyamin Biang Kerok (1972)
Benyamin Jatuh Cinta (1976)
Kemampuannya membawa karakter sederhana menjadi ikonik menjadikan film-filmnya tetap dikenang sepanjang masa. Humor Betawi yang khas menjadi ciri utama dalam setiap peran yang ia bawakan.
Lebih dari sekadar entertainer, Benyamin adalah pejuang budaya Betawi. Ia berkomitmen melestarikan bahasa, kesenian, dan gaya hidup Betawi lewat karya-karyanya. Ia juga sempat mendirikan Radio Bens (Benyamin Sueb) 106.2 FM, yang kemudian menjadi Bens Radio, radio pertama yang fokus pada budaya Betawi dan bahasa Jakarta sehari-hari.
Bens Radio menjadi wadah penting untuk menyuarakan budaya lokal Jakarta dan meneruskan semangat Benyamin dalam membumikan budaya Betawi kepada generasi muda.
Benyamin Sueb meninggal dunia pada 5 September 1995 akibat serangan jantung. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun juga warisan besar dalam bidang seni dan budaya Indonesia.
Untuk menghormati jasanya, pemerintah DKI Jakarta membangun Taman Benyamin Sueb di kawasan Jatinegara dan menjadikannya sebagai pusat budaya Betawi.
Benyamin Sueb bukan hanya artis, tetapi simbol perlawanan terhadap lupa akan budaya sendiri. Lewat lagu, film, dan humornya, ia berhasil membawa budaya Betawi ke hati masyarakat luas. Hingga kini, karya-karyanya masih hidup, menginspirasi seniman muda dan menjadi pengingat akan pentingnya menjaga jati diri budaya lokal.
Written by: Denny Zay
bens radio Benyamin Sueb budaya betawi film Benyamin Sueb lagu Benyamin Sueb legenda Betawi sejarah Benyamin Sueb seniman Betawi
16:00 - 20:00
20:00 - 00:00
22:00 - 00:00
05:00 - 06:00
06:00 - 10:00

Bens Radio 106.2 FM adalah radio betawi atu-atunye yang berdiri pada 5 Maret 1990, didiriin ame babe kite, Alm.Benyamin Suaeb. Semangat babe di “udara” nggak ade matinye, apalagi gaya ame ciri khas penyiar serta program nyang dibawain sampe dengan hari enih, bikin hari-hari kite tambah ceria.
Copyright © 2025 Bensradio By Dennyzay. All Rights Reserved.
Post comments (0)